Awal Tahun 2013 dan 2014, publik Indonesia terhenyak oleh sebuah berita: Jakarta terkena banjir. Ribuan warga ibukota mengungsi. Relawan berdatangan ke ibukota, bukan untuk ‘mencari hidup’ tetapi justru menyelamatkan warga yang kehilangan kehidupan di Jakarta akibat banjir.
Banjir Jakarta menghadirkan sebuah pertanyaan reflektif: mengapa Jakarta –yang selama ini menjadi simbol dari modernitas dan pucuk kekuasaan— tak bisa mengelak dari banjir dan harus sibuk menghadapinya? Continue reading “Banjir Jakarta dan Krisis Modernitas”